Kasus Covid-19 Naik, Kota Bogor Terapkan Ganjil Genap dan Penyekatan
Bogor, Beritasatu.com - Kota Bogor melakukan pembatasan ketat mobilitas warga dengan memberlakukan ganjil genap pada pagi hari dan penyekatan dan penutupan jalan di malam hari setiap akhir pekan. Hal itu, menyusul kasus Covid-19 di Kota Bogor yang naik secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
"Kota Bogor tiga hari ini terlihat peningkatan (kasus covid-19) yang cukup signifikan. Kemudian juga penerapan PPKM level 2, Satgas Covid-19 menerapkan disiplin protokol kesehatan. Khususnya pembatasan atau mengurangi mobilitas pada pagi dan malam hari," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Sabtu (22/1/2022).
Guna membatasi mobiltas masyarakat, secara teknis Polresta Bogor Kota membelakukan sistem ganjil genap pada pagi hari mulai pukul 09.00 hingga sore hari.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kota Bogor Bertambah 2 Kali Lipat
Dilanjutkan dengan penyekatan dan menutup jalan seputar Kebun Raya Bogor (KRB) atau sistem satu arah (SSA) mulai pukul 22.00 hingga dini hari.
"Untuk ganjil genap kami menempatkan 6 check point dan penyekatan kami menambah 2 pos menjadi 8 titik sekat," kata Susatyo.
Adapun alasan penutupan ruas jalan SSA pada malam hari, Susatyo menilai, setiap malam di akhir pekan, mobilitas di ruas jalan protokol cukup padat.
*Penerapan ini situasional. Kita lihat bila terlihat tidak terlalu banyak kerumunan di pusat kota, maka pembatasan mobilitas pada amalam hari akan kami hentikan," katanya.
[#pagebreak#]
Susatyo menyampaikan, pada pagi hari setiap akhir pekan, Polresta Bogor Kota bersama Dishub, Satpol PP Kota Bogor dan TNI berkerja sama menjaga 6 titik sekat.
Baca Juga: Kota Bogor PPKM Level 2, Ini Aturan untuk Pekerja
Titik pos 6 sekat di wilayah Kota Bogor di antaranya di bundaran Air Mancur, Sudirman, RM Bumi Aki, Pajajaran, Jemer, Kapten Muslihat, Simpang Terminal Baranangsiang, Simpang Batu Tulis, dan Jalan Veteran.
Sementara itu, untuk penyekatan dan penutupan ditambah dua titik yakni di Simpang Denpom dan Jalan Ir H Djuanda.
Terkait waktu, Susatyo menyebut ganjil genap diberlakukan secara situasional melihat kondisi volume kendaraan di beberapa ruas jalan. Artinya rekayasa ganjil genap bisa berlangsung satu harian penuh atau hanya jam-jam tertentu.
Penulis: Surya Lesmana / LES
Sumber: BeritaSatu.com
#Kota Bogor #Kasus Covid-19 di Bogor Naik #Ganjil Genap di Bogor #Penyekatan di Bogor
BAGIKAN