IMF Revisi ke Atas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2021
London, Beritasatu.com - Dana Moneter Internasional (IMF) lebih optimistis akan pertumbuhan ekonomi global tahun ini dengan berjalannya program vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia. Namun di sisi lain, IMF juga mewaspadai varian baru Covid yang dapat mengganggu pemulihan ekonomi global.
Menurut Outlook Perekonomian Dunia terkini yang diumumkan Selasa (26/1/2021), IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia 5,5%, naik 0,3 poin persentase dari proyeksi Oktober. Produk Domestik Bruto (PDB) juga diperkirakan tumbuh 4,2% di 2022.
"Sekarang semua tergantung pada lomba antara mutasi virus dan penemuan vaksin yang dapat mengakhiri pandemi, juga kebijakan yang mendukung hinga vaksin ditemukan," kata Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath.
"Ketidakpastian masih sangat besar dan prospek pertumbuhan bervariasi di berbagai negara," lanjutnya.
Dalam beberapa bulan kasus baru dan kematian akibat Covid-19 meningkat seiring ditemukannya varian baru virus corona yang lebihg menular dan berpotensi lebih mematikan. Menanggapi hal ini, banyak negara memperketat pembatasan sosial yang membuat perekonomian semakin terpuruk.
Baca Juga: IMF Proyeksi Ekonomi Global Pulih pada Semester Kedua 2021
Di zona Eropa, IMF memangkas proyeksi PDB tahun ini sebesar 1 poin persentase ke 4,2%. Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol adalah empat anggota terbesar Uni Eropa yang mendapatkan pemangkasan proyeksi dari IMF. IMF memperkirakan perekonomian Eropa akan kembali ke level prapandemi pada tahun 2022.
IMF merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan AS. Perekonomian terbesar dunia itu diperkirakan naik 5,1% tahun ini, naik 2 poin persentase dari proyeksi sebelumnya, ditopang oleh pertumbuhan yang solid semester II 2020 yang diharapkan lanjut tahun ini.
Tahun lalu, AS menyetujui paket stimulus US$ 900 miliar dan Presiden Joe Biden siap menambah jumlah stimulus.
Tiongkok diperkirakan tumbuh 8% tahun ini. "Tiongkok kembali ke level prapandemi pada triwulan IV 2020, lebih cepat dibanding negara-negara lain. AS diperkirakan melewati level prapandemi tahun ini, jauh lebih cepat daripada Eropa," kata Gopinath.
IMF menekankan pemerintah dunia harus tetap mendukung ekonomi masing-masing melalui stimulus fiskal untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Penulis: Faisal Maliki Baskoro / FMB
Sumber: CNBC.com
BAGIKAN