Sekjen MUI: Ulama Dapat Dilibatkan dalam Mendeteksi Dini Radikalisme
Jakarta, Beritaatu.com - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengatakan, ulama dapat dilibatkan dalam melakukan deteksi dini radikalisme dan kekerasan.
Amirsyah mengatakan, terorisme selain sebagai aksi kekerasan, harus juga dipahami bahwa hal tersebut juga dapat mempengaruhi siapa pun untuk melakukan tindakan kekerasan.
"Upaya untuk mendeteksi rencana aksi hingga paham dan gerakan yang dapat menginfiltrasi di masyarakat juga harus dilakukan, sehingga diperlukan deteksi dini terhadap radikalisme dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk ulama," kata Amirsyah, Rabu (27/1/2021).
Amirsyah mengatakan, peran ulama diperlukan dalam kehidupan beragama dan untuk melindungi umat dari paham-paham tersebut.
Baca Juga: Ancaman Hoax dan Radikalisme Semakin Mengkhawatirkan
”Ulama harus bisa mengajak umat agar senantiasa menjadikan Islam sebagai agama untuk mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam dan bukannya mengedepankan kekerasan,” ujar Amirsyah dalam keterangan tertulis.
Ia mengatakan, ulama juga harus mengerti tentang pentingnya himayatul ummah dalam berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, menurut dia, ketika ada suatu masalah pada bangsa ini, umat juga harus menjaga negara (himayatuddaulah).
Menurut dia, ulama harus memberikan contoh kepada umat agar tidak sampai terpengaruh oleh ekstremisme kekerasan.
”Ulama sebagai negarawan harus berdiri kokoh membela negara dengan istiqamah tanpa mempolitisi agama. Jadikan agama sebagai landasan dalam membangun politik adiluhung, sehingga mewujudkan negara yang aman dan damai jauh dari kekerasan,” tutur Amirsyah.
Penulis: / BW
Sumber: BeritaSatu.com
BAGIKAN